lifeworksgestaltl1

Minggu, 27 Juli 2014

Case #25 - 10,000 anak panah

Mary sudah bercerai dua kali, dan sekarang dia tinggal lagi dengan salah satu mantan suaminya, ayah dari anaknya.
Saya ingin tahu perjalanan hidupnya.
Mereka berdua menjalankan sebuah bisnis bersama-sama, tapi terkadang saling bertentangan. Seiring waktu, suaminya mulai bertindak kasar padanya. Hal ini terus berlanjut selama beberapa tahun.
Suaminya lalu memintanya untuk bercerai, dan kemudian menjalin hubungan dengan salah satu pegawainya.
Setelah ditolak oleh wanita tersebut, dia meminta rujuk pada Mary, dan Mary setuju.
Dia lalu kembali menyakiti istrinya itu.
Akhirnya, setelah beberapa tahun, Mary kehilangan kesabaran, dan menceraikannya.
Beberapa tahun kemudian, mereka mulai hidup bersama lagi, kali ini tanpa kekerasan, dan dia(Mary) mengatakan kalau dia hubungannya saat ini terasa 'memuaskan', tapi dia tidak senang dengan hal itu.
Ketika mengatakannya, tentu saja dia merasa kalau dia akan mendapatkan lebih banyak rasa sakit.
Saya bertanya bagaimana dia bisa bertahan; dia mengingat apa yang dikatakan ibu dan neneknya tentang cara untuk hidup(tanpa kekerasan).
Saya bertanya apa yang dia rasakan. Dia bilang 'rasanya jantungku seperti tertusuk 10,000 anak panah'.
Saya menyadari kalau dia lebih memilih menahan rasa sakitnya seorang diri, daripada membaginya dengan orang lain, tapi menyatakan rasa prihatin mungkin akan memberikan efek padanya.
Saya bertanya bagaimana rasanya berbicara dengan saya, yang merupakan seorang pria - dia bilang kalau dia merasa aman.
Saya bilang padanya kalau ada pria yang menancapkan panah di jantungnya, maka sebagai seorang pria, saya ingin melepaskan panah itu.
Saya mengatakan kalau saya akan menarik panah tersebut keluar, secara perlahan, jika dia menginginkannya.
Saya melakukannya, menjatuhkan panah tersebut ke tanah, dan saya bisa mengerti kalau dia merasa sangat kesakitan.
Saya mencari tahu apa yang dia rasakan: dia bilang kalau dia merasa kesakitan, tapi juga merasa sangat tersentuh, dan sedikit merasa lega.
Dia merasa lebih bebas, tapi tangannya mati rasa. Ini adalah indikasi kalau dia sudah cukup berusaha.
Akhirnya, saya menyarakan melakukan sebuah ritual dengan tiga anak panah, di mana terdapat beberapa pilihan. Dia memilih ritual pembakaran untuk membakar ketiga anak panah tersebut.
Jadi saya menceritakan padanya sebuah cerita fiksi tentang sebuah perjalanan, di mana kami berdua berperan sebagai subjek cerita, memasuki hutan untuk membakar anak panah tersebut, dan memberikan suatu pengakuan, lalu meninggalkan anak panah yang sudah terbakar tersebut di tanah.
Pengalamannya di bagian akhir cerita merupakan salah satu titik terang, yang terlihat sangat jelas.
Saya memintanya untuk melakukan sebuah tugas, mengulang proses yang sudah terjadi selama seharian ini, dalam pikirannya, dengan lebih banyak anak panah, dan juga mengulang ritual pembakaran tadi.
Dalam proses ini, pertama-tama saya mencoba memetakan batasan wilayah yang bisa dijangkau olehnya, agar dapat memahami konteks masalahnya. Lalu saya menggunakan fakta bahwa saya adalah seorang pria untuk menciptakan suatu proses penyembuhan. Secara perlahanm saya mencari tahu apa yang dirasakannya, dan sekaligus memberikan banyak pilihan untuknya.
Saya bekerja dengan menggunakan perumpamaan tentang anak panah tersebut, dan bertindak serius, dalam rangka memulai proses penyembuhan. Faktor yang paling penting bukanlah berapa banyak anak panah yang terlepas, atau  tentang pencabutan rasa sakit secara permanen, tapi faktanya kita telah menciptakan sebuah awal, dan itulah yang membuat perbedaan, dan bahwa sekarang dia sudah punya jalan untuk mengatasi masalah ini sendiri.
Eksperimen Gestalt dirancang berdasarkan bahan-bahan dan kata-kata yang berasal dari pasien, dan mampu bekerja karena adanya suatu dasar hubungan antara kami.

Jumat, 25 Juli 2014

Case #24 - Bayi yang ditinggalkan

Saya menghabiskan beberapa waktu agar bisa terhubung dengan Jane di awal sesi terapi. Saya memperhatikan benda berwarna kuning/emas yang dikenakannya. Dia bilang itu terlihat berwarna merah menyala, membawa kehangatan, dan membantunya mengatasi rasa kesedihan. Jane menjelaskan betapa dia sangat suka berada di antara orang-orang yang sangat bersemangat; jika mereka tidak bersemangat, dia tidak akan tertarik.
Saya bertanya padanya apa yang ingin dia kerjakan - dia bilang bisnis, tinggal bersama dengan ayahnya, dan memiliki seorang pacar. Saya memintanya untuk memilih satu saja, dan dia memilih bisnis.
Apa pun yang dipilih olehnya tidaklah menjadi masalah, dan itu bisa dibilang benar.
Saya bertanya tentang detil masalahnya - dia bilang masalahnya ada pada sifat egoisnya, dan obsesinya untuk mengejar sesuatu yang dia inginkan, tanpa menghiraukan orang di sekitarnya.
Saya memahami aspek positif dari hal ini, dan juga bisa mengerti dampaknya bagi orang lain.
Lalu dia mengungkapkan kalau dia ingin diakui, dan fakta bahwa dia adalah anak adopsi. Orang tua kandungnya meninggalkannya di bawah jembatan.
Menurut saya pengakuan ini membuat perubahan yang signifikan. Mengungkapkan hal yang sangat penting seperti itu berarti dia sangat percaya pada saya. Daripada hanya mengambil informasi yang berguna dan relevan tentang dirinya, dan konteks dari sikap egoisnya, saya lebih memilih mengatasi masalah ini dengan serius, sebagai respon terhadap 'pengakuan' yang dia butuhkan.
Kemudian saya juga memahami kalau dia membutuhkan kehangatan.
Saya bertanya apa yang dia rasakan, tapi dia tidak bisa menjelaskan semuanya. Kakinya kedinginan karena AC(air conditioner).
Jadi saya bertanya tentang sikap dingin dalam menjalani hubungan, dan menunjukkan bahwa sikap tersebut merupakan polaritas yang berlawanan dari kehangatan yang dia inginkan dalam menjalani hubungan.
Tapi saya tidak ingin terus-terusan menghabiskan waktu hanya untuk membahas hal itu. Saya bertanya berapa lama dia berada di bawah jembatan tersebut. Dia tidak tahu, jadi saya memintanya untuk menebak. Dia bilang mungkin seharian.
Sangat jelas, kalau dia pasti akan kedinginan jika ditinggalkan seharian seperti itu.
Jadi, setelah mengingatkannya pada trauma yang pernah dialaminya, saya ingin memastikan bahwa sesuatu yang berbeda akan terjadi. Saya bertanya apakah dia mau mendekat, dan menyandarkan kepalanya di bahuku.
Dia bilang, ya, itulah yang selama ini diinginkan olehnya.
Jadi kami melakukannya, dan saya memintanya menarik nafas sebisa mungkin sambil merasakan kehangatan. Hal ini terjadi beberapa saat; dan terkadang dia sulit melakukannya. Tapi kemudian, nafasnya mulai terengah-engah, seperti seorang bayi. Pada akhirnya, dia mulai tenang; Saya bertanya tentang apa yang dia rasakan, dan dia bilang kalau dia merasa hangat tapi kakinya masih kedinginan... Jadi saya menutupi kakinya dengan pakaian, dan kami kembali kembali melanjutkan sesi ini. Dia merasa seperti ada suara yang muncul dari perutnya. Saya bertanya tentang pengalamannya, kemudian dia membahas pengalamannya ketika berusaha mengurangi berat badannya, dan kesulitan melakukan diet.
Yang jelas, ini tentang keinginan untuk mendapatkan kehangatan secara emosional. Jadi saya bertanya padanya, lalu menaruh tangan saya di perutnya, dan memintanya untuk menarik nafas.
Kami melakukan hal ini cukup lama, dan setelah memberi peringatan, saya memindahkan tangan saya.
Dia bilang kalau dia sudah banyak mengikuti hal semacam ini, tapi dia tidak pernah mendapat respon seperti yang saya berikan.
Proses Gestalt menjadikan fokus pada suatu masalah dan juga konteks masalah, serta hal apa yang sebenarnya hilang dari diri seseorang sebagai panduan. Segala sesuatu yang dia katakan datang secara bersamaan - kebutuhan akan pengakuan, keinginan untuk mendapatkan kehangatan, rasa lapar dan nafsu makan yang berlebihan, dan ketertarikan pada diri sendiri.
Jadi saya memberikan pemahaman sebisa mungkin, kebanyakan secara non-verbal, melalui sentuhan; sama seperti komunikasi non-verbal seorang bayi yang kebanyakan dilakukan dengan sentuhan.
Memberikan bantuan melalui terapi memang berguna, tapi perubahan yang paling mendalam hanya datang melalui suatu hubungan. Menyesuaikan diri dengan kebutuhan klien adalah kuncinya, lalu mencari jalan untuk memenuhi kebutuhan tersebut akan memberikan dampak yang mendalam.

Senin, 21 Juli 2014

Case #23 - Ayah pemabuk

Mary memiliki masalah dengan ayahnya.
Awalnya saya menghabiskan waktu untuk mencoba menjalin suatu hubungan dengannya. Saya mengatakan pandangan saya tentang dirinya - antusias, terbuka, dan saat saya meresponnnya, dia bersikap hangat.
Saya meminta pendapatnya tentang diri saya. Dia merasa santai, karena menganggap saya adalah orang yang ramah.
Saya menanyakan perbedaan dan persamaan antara saya dan ayahnya.
Perbedaannya: ayahnya selalu komplain karena dia menghabiskan banyak uang; ayahnya terus-terusan minum, dan dia merasa khawatir.
Persamaannya: ayahnya juga mendukungnya, dan memberinya semangat, sama seperti saya.
Dia mengatakan kalau ibunya sangat mempercayainya, buktinya ibunya bercerita padanya ketika punya masalah dan keluhan tentang sang ayah.
Saya memintanya untuk mengidentifikasi apa yang dirasakan oleh tubuhnya. dia merasa seperti tertusuk di dadanya, tekanan di punggung dan lehernya, serta rasa sesak di perutnya. Kami bercerita selama beberapa saat.
Lalu saja memposisikan diri saya sebagai ayahnya, dan membayangkan apa yang mungkin akan dikatakan oleh seorang ayah.
Sebagai ayahnya saya berkata:
-'Saya ingin kamu mundur; pilihan yang saya buat adalah keputusanku sendiri; urusi saja kehidupanmu sendiri'.
-'Saya ingin kamu mengerti bahwa kami punya cara sendiri untuk melakukan sesuatu, tolong jangan menggganggu hubungan kami.'
-'Jika ibumu mengeluh padamu tentang diri saya, kamu harus mundur, dan bilang padanya kalau kamu tidak ingin mendengar hal itu.'
Setelah beberapa pernyataan yang saya berikan kepadanya berkaitan dengan perasaannya, dia mengatakan kalau dia merasa lega.
Pada akhirnya, saya memintanya untuk menarik nafas dalam-dalam dan merasakan kelegaan tersebut.
Dia ingin membahas masalah lain yang berkaitan dengan ayahnya, tapi saya memintanya untuk berhenti, dan hanya perlu merasakan kelegaan ini untuk beberapa saat.
-
Saya mengawali proses ini dengan membahas masalah hubungan, di mana saya tahu bahwa yang menjadi pokok masalah di sini adalah ayahnya, dan saya ingin mencari tahu cara seperti apa yang bisa membuat saya berada dalam posisi seperti itu. Dengan melakukan hal seperti itu, saya bisa dengan mudah melihat seperti apa masalah yang terjadi, dan sekaligus merasakannya.
Perbedaan dan persamaan tidak hanya membantu menjelaskan suatu hubungan, dan membedakan antara saya dan ayahnya, tapi juga memberikan titik temu suatu masalah, dan kunci untuk membangun mutualitas antara kami.
Sangat jelas terlihat, kalau Mary mengalami masalah parentifikasi(kedaan di mana anak harus berperan sebagai orang tua) dalam keluarganya, dan ini tidaklah baik.
Jadi dengan membayangkan posisi ayahnya, saya bisa menyampaikan pesan, yang bisa memberi dampak padanya. Hal ini serupa dengan pernyataan konstelasi keluarga.
Buktinya, terdapat beberapa masalah seperti alkohol, tapi kami tidak bisa mengatasinya sekaligus, dan yang jelas dia (Mary) harus berhenti menyadarkan ayahnya. Dengan mendengarkan perkataan ayahnya dia bisa mundur selangkah, dan fokus pada kebutuhannya sendiri.
Rasa lega merupakan indikasi kalau kita berada pada arah yang benar. Pemeriksaan secara somatik dapat memastikan saya memiliki dasar untuk menyelesaikan masalah tersebut, dan kemudian mencari arah untuk perubahan.

Jumat, 18 Juli 2014

Case #22 - Serigala di depan pintu

Matt adalah seorang pengusaha sukses. Dia menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk belajar mengenal dirinya, mengikuti kursus, membaca buku yang berkaitan dengan masalah kepribadian, dan membangun semangat positif untuk dirinya.
Setelah bercerai, hidupnya masuk ke dalam tahapan yang baru, dengan sebuah hubungan yang baru. Mantan istrinya selalu melimpahkan kesalahan padanya, khususnya dalam hal finansial dan pekerjaan. Meskipun dia sukses, dan bisnisnya lancar, dia tidaklah kaya. Istrinya selalu menyalahkannya karena hal tersebut.
Dia datang pada saya setelah merasakan kepanikan di tempat kerjanya. Dia merasa  'sulit bergerak' sepanjang hari.
Salah satu pemicunya bisa jadi karena percakapannya dengan mantan istrinya di pagi hari, yang menuntut agar dia menanggalkan semua urusannya dan segera pergi menjemput anak mereka di sekolah sebelum memasukkan mobilnya ke garasi. Seperti biasanya, istrinya terus menyalahkannya dan bersikap kasar.
Namun, sejumlah peristiwa lain terjadi - dia kehilangan sebuah kontrak besar yang sudah lama diinginkannya; terlambat membayar sejumlah besar tagihan; dia melakukan banyak hal positif, termasuk menulis buku, membangun karirnya, tapi tidak satupun yang dihargai;  seorang mantan rekan kerjanya menuntutnya; dan pada akhirnya dia hanya memiliki 100 dollar di rekeningnya.
Saya bertanya apa yang dia rasakan, dan memintanya untuk mengatakannya pada saya. Dia terus menanggapinya dengan ide-iden tentang apa yang sebenarnya terjadi, dan menceritakan berbagai kejadian yang sudah berlalu...tapi saya memotong pembicaraannya, dan langsung memintanya untuk menjelaskan apa yang dirasakan tubuhnya.
Dia bilang, saat dia merasa panik, seluruh tubuhnya seperti terbungkus oleh jaket yang sangat ketat. Sekarang, dia merasa takut.
Saya memintanya untuk fokus pada perasaan tersebut...dia merasakan panas, dan sebuah lapisan ketakutan. Dia bilang ini seperti diserang oleh orang tidak dikenal.
Lalu dia memberikan analogi yang diajarkan ayahnya - serigala yang berdiri di depan pintu.
Dalam keadaan normal, dia selalu siap menerima tantangan saat kepercayaan dirinya meningkat. Tapi sekarang, saat rasa percaya dirinya hilang, serigala akan memangsanya.
Saya meyakinkannya kalau serigala tersebut tidak hanya berdiri di depan pintu, tapi di depannya.
Jadi saya mengajaknya untuk membayangkan kalau serigala tersebut berada di atas tubuhnya. Dia bilang 'air lirunya berjatuhan'. Jadi saya meminta bersikap seolah-olah dia terjatuh, dan mendengar suara serigala tersebut, dan merasakan air liur serigala tersebut jatuh di wajahnya. Saya menyuruhnya untuk menarik nafas dalam-dalam, merasakan ketakutan di seluruh tubuhnya, dan tetap tenang. Saya bilang padanya kalau dia akan merasakan energi yang sangat banyak di dalam tubuhnya, dan kalau energi tersebut berlebihan, dia bisa menghentikannya.
Dia melakukannya, dan seluruh tubuhnya merasa kejang. Setelah beberapa lama dia membuka matanya, dan mengatakan, kalau dia merasakan energi yang sangat banyak di dalam tubuhnya, sambil terkejut.
Lalu saya mengajaknya untuk membayangkan dirinya menjadi seekor serigala, berdiri di depan Matt, sambil meneteskan air liur. Saya memintanya untuk mengatakan sesuatu pada Matt, mungkin semacam pesan.
Setelah beberapa lama, dia membuka matanya. Dia menyadari sesuatu yang penting. Dia bilang 'aku benar-benar serigala yang bijak'.
Dia menyadari kalau dia dianggap sebagai seekor domba oleh serigala tersebut, dan pada posisi itu, dia terkesan lemah, tidak tegas, rentan terhadap serangan dan kehilangan kepercayaan diri. Saat berperan sebagai serigala dia berani menghadapi tantangan.
Dalam proses ini, saya menggunakan identifikasi, dan secara khusus memulai proses identifikasi dengan mengandalkan petunjuk yang ada. Saya mencari hal-hal yang berkaitan dengan 'serangan', di mana sangat jelas kalau hal itu bukanlah sebuah ancaman belaka, karena dia merasa sangat ketakutan - itu sebuah pengalaman akan suatu bahaya.
Jadi dalam teori Gestalt, kami masuk ke dalam pengalaman akan suatu bahaya tersebut, dengan membawa dukungan yang cukup. Lalu kami berpindah ke polaritas yang lain - berperan sebagai 'bahaya' tersebut, lalu menuju ke tahap penyembuhan untuk menyatukan kembali hal-hal yang terpecah.

Senin, 14 Juli 2014

Case #21 - Wanita liar

Cynthia sudah berpisah dengan suaminya yang ketiga. Mereka sudah bersama selama 20 tahun. Dia ingin melakukan suatu mimpi.
Saya memintanya untuk mengatakan kejadian dalam mimpinya, pada saat kejadian itu terjadi, secara perlahan-lahan.
Dia bilang :
Saya tertidur di sofa. DIa datang lalu memeluk dan mencium saya. Dia bilang kalau dia baru saja membeli rumah baru, yang murah, dengan gudang yang luas. Di dalam rumah juga terdapat kamar baru dan kamar mandi pribadi.
Kami berlajan ke rumah kami dan ada seorang anak di sana yang mengambil sepotong kayu berukuran besar, lalu melemparnya ke jendela rumah kami. Lalu John(sang suami) datang dan teleponnya berbunyi, dia bilang kalau dia harus bicara dengan pribadi dengan orang yang meneleponnya, jadi saya berpikir kalau dia punya pacar baru.
Lalu saya memintanya untuk memainkan beberapa peran, dan mendeskripskan masing-masing peran tersebut.
Pertama sebagai Rumah - dia bilang 'saya baru, bersinar, berkualitas, jauh lebih baik dari rumah yang lama. Menyenangkan, besar, luas.'
Lalu sebagai John - 'saya merasa senang, menginginkan sebuah rumah, sebuah keajaiban saya bisa membelinya, saya kuat dan punya tujuan hidup'
Lalu sebagai potongan kayu yang dilempar ke arah jendela - 'saya kasar, kuat, penuh tenanga, rumah yang lama sama sekali tidak berharga, saya ingin merusaknya, menimbulkan keributan'.
Lalu sebagai anak yang melempar kayu - yang berumur 13 tahun(dalam mimpi) - 'saya nakal, kuat'
Lalu sebagai pacar barunya John - 'saya menarik, elok dipandang'
Semua ini memerlukan  pelatihan, di mana Cynthia ingin menunjukkan interpretasinya akan arti dari setiap elemen dalam mimpinya. Tapi dalam teori Gestalt kami mencari pengalaman yang terjadi secara langsung daripada hanya sebatas penilaian. Jadi saya mengarahkannya untuk mengidentifikasi setiap elemen. dan mengatakan perasaannya daripada pikirannya.
Saya bertanya padanya apa yang paling sering muncul - dia bilang anak laki-laki tersebut. Anak yang suka bermain, yang bukan merupakan karakternya.
Lalu saya menghubungkan hal itu dengan kehidupannya saat ini - hal apa yang akan menjadi sesuatu di luar karakter anda yang biasanya?
Dia bilang - berada di luar sepanjang malam, menyalakan api unggun, pesta di pantai sambil diterangi sinar bulan, lalu tertidur.
Dia bilang kalau dia ingin membawa John, tapi sepertinya John tidak ingin melihat sisi liar seorang wanita pada diriku... jadi saya berusaha menyembunyikannya... dia tidak bisa menahan rasa curiganya.
Saya menyarankan agar dia berhenti menahan diri, dan pergi ke pesta dansa sendirian.
Lalu saya memintanya untuk membayangkan ketika dia mengatakan sesuatu kepada John, sesuatu yang membuatnya tidak terlihat seperti dirinya. Saya akan berperan sebagai John, dan dia bisa mengatakannya langsung pada saya.
- Dia akan mengatakan pada John kalau dia ingin mereka berdua berhenti menyibukkan diri sejenak, naik kapal pesiar dan mengarungi lautan, ke manapun arus membawa mereka, dia akan tetap memasak untuk John, dan mereka bisa membuat puisi bersama.
Lalu saya memintanya untuk mengatakan sesuatu yang lebih menantang pada John.
- Dia bilang padanya kalau di sudah lelah melihat John terus-terusan minum obat, dan merasa kesal dengan tahun-tahun yang sudah terbuang sia-sia, karena menunggu John berubah. Dia tidak akan membuat janji lagi, tapi langsung bertindak.
Saya memberi timbal balik selama proses tersebut - dia bersikap sangat gamblang, jelas, dan dalam posisi saya sebagai John, saya sangat menghargai sifat terus-terangnya itu.
Saya mengajaknya untuk bersikap lebih kuat, lebih kasar, lebih liar.
Dia membuat beberapa pernyataan tentang dirinya dan batasan dirinya.
Sekali lagi, saya memberi timbal balik padanya.
Dia merasa sangat kuat karena respon yang saya berikan.
Dalam teori Gestalt kami merancang eksperimen untuk menjelajahi gambaran yang muncul. Banyak gambaran yang muncul dalam mimpinya, tapi kami mencari gambaran yang paling menguras tenanganya - melakukan sesuatu seperti biasanya.
Hal ini bisa diartikan sebagai sikap liar, kuat, dan terus bergerak ke depan, baik dalam hal positif maupun negatif.
Saya berpartisipasi dalam eksperimen ini sebagai partnernya, dan memberinya timbal balik. hal ini akan membuatnya merasa kalau terapi ini terasa lebih nyata, dan juga membuatnya merasa lebih aman untuk mencoba sesuatu yang baru.
Teori Gestalt berkaitan dengan usaha untuk mencoba sesuatu yang berbeda, dengan dukungan, fokus pada kunci dari masalah yang timbul - mimpi adalah cara yang baik untuk mengakses masalah tersebut.

Jumat, 11 Juli 2014

Case #20 - Penutup yang membeku

Jane merasa terprovokasi ketika berada dalam grup. Dia datang dan terkejut. Dia tidak ingin membahas masalah konten. Kami hanya bekerja dengan energi. Saya memintanya untuk menjelaskan pengalamannya, Dia membahas tentang dirinya yang merasa seperti membeku. Saya memintanya untuk memberikan perumpamaan tentang apa yang dirasakannya. Dia bilang, sebuah penutup yang membeku. Saya memintanya untuk menunjukkan bagian tubuh mana yang terasa membeku - perut bagian bawah.
Saya memintanya untuk mengucapkan kalimat 'saya adalah sebuah tutup yang membeku'. Dia melakukannya, dan lalu berbicara tentang bagaimana dia menutup 'tepian' sebuah benda.
Sebagai 'tepian' saya memintanya untuk mengatakan 'saya adalah sebuah tepian'... dan lalu dia menjelaskan aspek lain tentang 'tepian' tersebut.
Saya memintanya untuk menaruh tangannya di atas tutup yang membeku, dan tangan yang satunya di 'tepian' (misalnya tepian sebuah benda). Lalu, menarik nafas. Hal ini meningkatkan perasaannya. Kakinya mulai bergetar, jadi saya berusaha menguatkannya.
Dia merasakan kesedihan, dan menangis. Tapi dia tidak bisa menunjukkan ekspresi apa pun.
Jadi saya memintanya untuk menggerakkan jari-jari di kedua kakinya. Dia merasa sulit melakukannya, dan hanya bisa melakukannya di salah satu kakinya saja. Lalu, setelah beberapa saat, saya meyakinkannya kalau dia bisa menggerakkan keduanya.
Lalu dia mulai bersendawa berkali-kali. Dia bilang, itu adalah hal yang biasa.
Bersendewa merupakan proses pelepasan yang baik, dan merupakan awal agar ia bisa menunjukkan ekspresinya.
Benar saja, dia merasa energi dalam dirinya meningkat, tapi masih belum ada satu kata pun yang dia ucapkan. Jadi saya menguatkan dirinya, dan secara bertahap, dia bisa menunjukkan perasaannya melalui kata-kata. Saya memintanya untuk langsung mengatakan perasaannya pada saya, dan menganggap seolah-olah orang yang menyakitinya ada di hadapannya.
Ini adalah cara untuk mengakhiri rasa sakit yang dia pendam selama bertahun-tahun.
Dengan memintanya menunjukkan perasaannya dalam bentuk perumpamaan (penutup, tepian), masalah bisa terselesaikan. Hal ini terfokus pada kesadaran dirinya, di mana sebelumnya kesadaran tersebut terpecah dan diabaikan - pada dasarnya, tidak ada seorangpun yang ingin disakiti.
Dengan memberikan dukungan padanya, kami mampu melewati proses berpikirnya, dan membiarkan segala hal terjadi secara alami. Jika anda memperhatikan proses dalam tubuh anda, anda akan mengetahui kalau hal seperti ini selalu terjadi, karena tubuh kita sendiri selalu ingin mendapatkan penyembuhan.

Minggu, 06 Juli 2014

Case #19 - Daya tarik dan batasan

Dee adalah seorang wanita muda yang bercerita tentang ketakutannya. Saya bisa apa yang kau takutkan? Dia bilang, pria. Saya meminta penjelasan lebih lanjut darinya. Dia menjelaskan kalau dia menginginkan perhatian dari pria, tapi di sisi lain dia ketakutan.
Saya menunjukkan padanya bahwa meskipun saya adalah seorang ahli terapi dan guru, saya tetaplah seorang pria. Dia bilang, ya, tapi saya rasa anda bukan tipe pria yang saya takutkan.
Saya terfokus untuk membawa masalah ini ke dalam suatu hubungan. Saya ingin menggunakan diri saya sendiri sebagai instrumen dalam proses untuk mencapai kesadaran yang lebih baik dan mengembangkan pengalaman dalam hubungan.
Saya mengatakan kalau saya seorang pria, agar bisa melihat responnya.
Dia bilang kalau dia merasa takut. Karena mungkin saja saya bisa menemukan daya tarik dalam dirinya.
Apa yang salah dengan hal itu?
Karena saya mungkin saja akan jatuh cinta padanya, dan itu akan menyebabkan situasi rumit yang tidak dia inginkan.
Jadi saya memintanya untuk mengatakan ini secara langsung pada saya 'saya tidak ingin anda jatuh cinta pada saya, saya tidak siap untuk hal itu'.
Dia merasa lebih baik setelah menyatakan hal itu sebagai batasan dirinya.
Lalu saya menceritakan pengalaman saya. Saya bilang - Saya juga tidak ingin jatuh cinta dengan anda. Saya menemukan hal menarik dari anda, dan hal itu berada dalam batasan diri anda dan juga saya.
Lalu saat kami bercakap-cakap, saya mengatakan tentang bagaimana saya menemukan sisi menarik dari dirinya, dan seperti apa pandangannya tentang sisi menarik tersebut. Dia ingin mendapat perhatian, tapi di saat yang sama juga merasa takut.
Jadi saya mencoba untuk menjelajahi masalah ini dengan cara yang lebih aman, agar dia bisa mendapatkan pengalaman ketika mengalami hal yang baik, pengalaman ketika mampu menemukan batasan-batasan dirinya lalu menunjukkan batasan-batasan tersebut, dan pengalaman yang berkaitan dengan daya tarik dirinya.
Dia merasa malu pada beberapa bagian dalam diskusi ini, jadi saya merubah arah pembicaraan agar terfokus pada saya, dan pengalaman saya. Saya bilang kalau saya tidak menemukan hal itu dengan mudah - saya harus menggunakan seluruh kesadaran saya sekaligus untuk menemukannya. Jadi untuk saat ini ada baiknya tetap menjalani hubungan, tanpa kekhawatiran kalau terjadi sesuatu di luar kendali.
Bagaimanapun juga ini adalah pengalaman baru baginya, dan membuatnya percaya kalau dia bisa menentukan batasan-batasan dirinya, berbicara tentang subjek masalah, dan lebih waspada terhadap apa yang disebut 'aspek erotis' dalam suatu hubungan, tanpa menimbulkan masalah.
Teori Gestalt menekankan pada kebenaran, dan itulah yang digunakan dalam proses meningkatkan kesadaran dan membawanya ke dalam suatu hubungan.

© Lifeworks 2012

Contact: admin@learngestalt.com

Who is this blog for?

These case examples are for therapists, students and those working in the helping professions. The purpose is to show how the Gestalt approach works in practice, linking theory with clinical challenges.

Because this is aimed at a professional audience, the blog is available by subscription. Please enter your email address to receive free blog updates every time a new entry is added.

Gestalt therapy sessions

For personal therapy with me: www.qualityonlinetherapy.com

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

© Lifeworks 2012

Contact: admin@learngestalt.com

Bahasa:

HOME

Informed Consent & Rates

Gestalt Therapy Defined

PAYMENTS

OTHER STUFF

Links

Book:Advice for Men about Women

BLOGS

English

Bahasa

Čeština

Deutsch

Español

Français

Greek ελληνικά

Hindi हिंदी

Magyar

Melayu

Italiano

Korean한국의

Polski

Português

Română

Russian Русский

Serbian српски

Chinese 中文

Japanese 日本語

Arabic العربية

English Bahasa České Deutsch Español Filipino Français ελληνικά हिंदी Magyar Melayu Italiano 한국의 Polski Português Română Русский српски 中文 日本語 العربية

If you are interested in following my travels/adventures in the course of my teaching work around the world, feel free to follow my Facebook Page!

Can you translate into Bahasa? I am looking for volunteers who would like to continue to make this translation available. Please contact me if you are interested.

vinaysmile

This Gestalt therapy blog is translated into multiple languages. You are welcome to subscribe

logosm1

Interested in Gestalt Therapy training?

Contact Us

Links

Career Decision Coaching

Here

and here

Lifeworks

Gestalt training and much more

http://www.depth.net.au

For Men

Here is a dedicated site for my book Understanding the Woman in Your Life

http://www.manlovesawoman.com

The Unvirtues

A site dedicated to this novel approach to the dynamics of self interest in relationship

http://www.unvirtues.com

Learn Gestalt

A site with Gestalt training professional development videos, available for CE points

http://www.learngestalt.com

We help people live more authentically

Want more? See the Archives column here

Gestalt therapy demonstration sessions

Touching pain and anger: https://youtu.be/3r-lsBhfzqY (40m)

Permission to feel: https://youtu.be/2rSNpLBAqj0 (54m)

Marriage after 50: https://youtu.be/JRb1mhmtIVQ (1h 17m)

Serafina - Angel wings: https://youtu.be/iY_FeviFRGQ (45m)

Barb Wire Tattoo: https://youtu.be/WlA9Xfgv6NM (37m)

A natural empath; vibrating with joy: https://youtu.be/tZCHRUrjJ7Y (39m)

Dealing with a metal spider: https://youtu.be/3Z9905IhYBA (51m)

Interactive group: https://youtu.be/G0DVb81X2tY (1h 57m)